Kamis, 23/01/2014 02:50 WIB
Tanah
Longsor di Kudus, 1 Tewas 10 Masih Tertimbun
Jakarta - Tanah
Longsor yang diakibatkan hujan deras terjadi di Kudus, Jawa Tengah. Tanah
Longsor ini mengakibatkan satu orang tewas dan 10 orang masih tertimbun.
"Bencana tanah longsor di perbukitan Dukuh Kambangan,
Desa Menawan, Kecamatan Gebok, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Selasa (21/1)
pukul 02.00 WIB. Longsor menimbun 14 rumah yang menyebabkan 12 orang tertimbun.
2 orang telah dapat dievakuasi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan
Humas BNPB,Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/1/2014).
Dari dua korban yang telah berhasil dievakuasi, seorang
diantara dalam keadaan tewas dan seorang lagi selamat. Korban tewas adalah
Sulasmi (45) dan korban selamat Karmuji (45).
"Korban selamat saat ini sedang dalam perawatan RS
karena kakinya patah," jelas Sutopo.
Saat longsor terjadi, warga sedang dalam keadaan tidur
lelap. Posisi rumah warga berada di tebing lereng langsung tertimbun tanah.
"Korban tertimbun runtuhan ke dalam jurang sedalam 30
meter. Longsor juga menyebabkan 9 rumah rusak," ungkapnya.
Kerugian
mencapai Rp 2 miliar
Tanah longsor di Pacitan dan Ponorogo, telah hancurkan puluhan rumah
Tanah longsor di Pacitan dan Ponorogo, telah hancurkan puluhan rumah
Tanah longsor di ponorogo beberapa waktu lalu.
LENSAINDONESIA.COM: Ratna Budiono, Kepala Seksi
Kesiapsiagaan dan Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten
Pacitan mengatakan, bencana tanah longsor telah merusak 26 rumah. Separonya
rusak berat.
Sedang 13 lainnya rusak sedang dan tujuh lainnya rusak
ringan. “Jumlah itu terhitung sejak memasuki tahun 2014 ini,” ujarnya, Kamis,
(16/1/2014).
Menurut Ratna, akibat lain dari tanah longsor tersebut
adalah rusaknya talud dan jembatan. Rumah dan infrastruktur yang rusak akibat
bencana alam itu berada di wilayah Kecamatan Kebonagung, Tulakan, Tegalombo,
Arjosari dan Pacitan.
Adapun nilai kerugian mencapai Rp 1,2 miliar. Nilai tersebut
diprediksi akan semakin bertambah. “Karena menuruit BMKG
(Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), curah hujan
tinggi masih akan terus terjadi hingga akhir Pebriuari mendatang,” katanya.
Karena itu, ia mengimbau warga, khususnya yang bertempat
tinggal di sekitar tebing, meningkatkan kewaspadaannya. “Kalau hujan deras
selama dua jam terus menerus harus lebih hati-hati,” pesannya.
Bencana tanah longsor juga berpotensi terjadi di Ponorogo.
Menurut Setyo Budiono, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan BPBD
Ponorogo, selama sebulan terakhir sedikitnya ada 20 rumah yang rusak akibat
tanah longsor.
“Terutama di Kecamatan Ngrayun dan Sawoo,” kata Setyo.
Masih menurut Setyo Budiono,dua kecamatan tersebut merupakan
bagian dari delapan wilayah paling rawan tanah longsor. Adapun enam kecamatan
yang lain adalah Pudak, Ngebel, Badegan, Slahung, Soko.
Sumber : Ikhwanul Khabibi - detikNews
0 komentar:
Posting Komentar