Kamis, 10 April 2014


Kamis, 23/01/2014 02:50 WIB
Tanah Longsor di Kudus, 1 Tewas 10 Masih Tertimbun
Jakarta - Tanah Longsor yang diakibatkan hujan deras terjadi di Kudus, Jawa Tengah. Tanah Longsor ini mengakibatkan satu orang tewas dan 10 orang masih tertimbun.
"Bencana tanah longsor di perbukitan Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebok, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Selasa (21/1) pukul 02.00 WIB. Longsor menimbun 14 rumah yang menyebabkan 12 orang tertimbun. 2 orang telah dapat dievakuasi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/1/2014).
Dari dua korban yang telah berhasil dievakuasi, seorang diantara dalam keadaan tewas dan seorang lagi selamat. Korban tewas adalah Sulasmi (45) dan korban selamat Karmuji (45).
"Korban selamat saat ini sedang dalam perawatan RS karena kakinya patah," jelas Sutopo.
Saat longsor terjadi, warga sedang dalam keadaan tidur lelap. Posisi rumah warga berada di tebing lereng langsung tertimbun tanah.
"Korban tertimbun runtuhan ke dalam jurang sedalam 30 meter. Longsor juga menyebabkan 9 rumah rusak," ungkapnya.



Kerugian mencapai Rp 2 miliar
Tanah longsor di Pacitan dan Ponorogo, telah hancurkan puluhan rumah
Kamis, 16 Januari 2014 21:57 WIB Editor: Suyono .


Tanah longsor di ponorogo beberapa waktu lalu.
LENSAINDONESIA.COM: Ratna Budiono, Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Pacitan mengatakan, bencana tanah longsor telah merusak 26 rumah. Separonya rusak berat.
Sedang 13 lainnya rusak sedang dan tujuh lainnya rusak ringan. “Jumlah itu terhitung sejak memasuki tahun 2014 ini,” ujarnya, Kamis, (16/1/2014).
Menurut Ratna, akibat lain dari tanah longsor tersebut adalah rusaknya talud dan jembatan. Rumah dan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam itu berada di wilayah Kecamatan Kebonagung, Tulakan, Tegalombo, Arjosari dan Pacitan.
Adapun nilai kerugian mencapai Rp 1,2 miliar. Nilai tersebut diprediksi akan semakin bertambah. “Karena menuruit BMKG
(Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), curah hujan tinggi masih akan terus terjadi hingga akhir Pebriuari mendatang,” katanya.
 Menurut Ratna, saat intensitas hujan tinggi, potensi bencana alam juga tinggi. Sebab, kondisi tanah di 12 wilayah kecamatan yang ada di Pacitan yang mayoritas perbukitan tergolong labil.
Karena itu, ia mengimbau warga, khususnya yang bertempat tinggal di sekitar tebing, meningkatkan kewaspadaannya. “Kalau hujan deras selama dua jam terus menerus harus lebih hati-hati,” pesannya.
Bencana tanah longsor juga berpotensi terjadi di Ponorogo. Menurut Setyo Budiono, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan BPBD Ponorogo, selama sebulan terakhir sedikitnya ada 20 rumah yang rusak akibat tanah longsor.
“Terutama di Kecamatan Ngrayun dan Sawoo,” kata Setyo.
Masih menurut Setyo Budiono,dua kecamatan tersebut merupakan bagian dari delapan wilayah paling rawan tanah longsor. Adapun enam kecamatan yang lain adalah Pudak, Ngebel, Badegan, Slahung, Soko.

Sumber : Ikhwanul Khabibi - detikNews
                Suyono dan Welas Arso


0 komentar:

Posting Komentar